Blog ini berisikan tentang perkembangan agama islam serta sejarah - sejara perkembang islam dan aturan - aturan yang ada di dalam islam serta Soal - soal Pelajaran PAI

Jual beli Menurut islam

         



Untuk memenuhi hidupnya, manusia memerlukan orang lain. Seperti Pakaian yang kita pakai ini tidak mungkin kita membuat kainya sendiri dan menjahit sendiri. Tentu ada hal - hal tertentu yang tidak bisa kita lakukan sendiri. Dalam hal ini orang lain yang akan mengerjakannya. begitu pula makanan yang kita makan, orang lain pula yang menjual, membuatnya,menanamnya, dan sebagainya.
        Pada Zaman dahulu nenek moyang kita belum mengenal uang. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara saling menukar barang dengan barang lainnya. Misalnya garam ditukar dengan hasil hutan. Dizaman kita sekarang ini ada alat tukar yang sah untuk menukar barang. Alat itu kita sebut Uang. Dengan uang kita dapat membeli barang yang kita sukai dan butuhkan.
       Dalam hal jual beli, ajaran islam memeiliki aturan tersendiri. Jual beli ini diatur dalam Syari’at ( ajaran ) Islam dengan tujuan agar antara penjual dan pembeli saling memperoleh manfaat serta tidak terjadi perselisihan atau ada yang di rugikan. Jual beli Dihalalkan ( Dibolehkan ) dalam islam dan harus dilakukan atas dasar suka sama suka, tidak ada yang merasa dipaksa maupun di tipu
Dasar dihalalkan jual beli adalah firman Allah dalam surat Al Baqarah Ayat 275 :

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya :” Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” ( Q.S. Al Baqarah; 275 ).

A. Ketentuan Jual Beli

      Yang dimaksud dengan jual beli menurut islam adalah Menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara tertentu.  Dalam jual beli ada dua pihak yang  terlibat, Yakni penjual dan Pembeli. Penjual merupakan orang yang menawarkan barang kepada orang lain agar memperoleh keuntungan dari usahanya itu. Pembeli  Mendapat barang yang dibutuhkannya, baik untuk keperluan dirinya maupun keluarganya.

a. Rukun jual beli

      Rukun jual beli adalah sesuatu yang harus dipenuhi dan harus ada pada saat akad jual beli. jual beli sah apabila memenuhi syarat dan rukunya. Ruku Jual beli adalah sebagai berikut.                                      1.Penjual
2.Pembeli
3.Barang yang dibeli
4.Uang sebagai alat tukar
5. Ijab kabul

Ijab adalah  Perkataan yang di ucapkan penjual  dengan maksud menjual sesuatu. Misalnya” Saya jual barang ini sekian “ Kabul  ialah perkatan yang di ucapkan pembeli dengan maksud membeli sesuatu.  Misalnya “ Saya terima dengan harga sekian “ Dengan kata lain ijab Kabul ialah pernyataan serah terima anatara penjual dan pembeli.

b. Syarat Jual beli

      Syarat jual beli  adalah Sesuatu yang harus dipenuhi dan harus ada sebelum melakukan jual beli. Adapun Syarat jual beli adalah sebagai berikut.
1.      Penjual dan pembeli berakal
2.      Penjual dan pembeli melakukan proses jual beli atas kehendak dan kemauan sendiri ( suka sama    suka ) serta bukan karena terpaksa.
3.      Penjual dan pembeli sudah mengerti ( Mumayyiz ).
4.      Barang yang  diperjual belikan bukan barang haram/ Najis
5.      Bentuk dan jenis barang yang dijual di ketahui.
6.      Barang yang dijual ada manfaatnya.

B.  Jual Beli Terlarang

        Selain jual beli yang di perbolehkan, ada juga jual beli yang di larang. Ada pun jenis jual beli yang dilarang agama islam Adalah  Jual beli yang merugikan dan menyakiti pembeli  atapun penjualnya. Jual beli yang dilarang dapat digolongkan menjadi:

a. Jual beli yang dilarang (Diharamkan )
    Yang termasuk jual beli yang dilarang sekaligus dharamkan adalah :
     1. Membeli barang yang sedang ditawar oleh orang lain,
     2. Menjual belikan barang haram/najis
     3. Menjual dengan penipuan atau paksaan dan
     4. Menjualbelikan barang yang belum jelas zat, bentuk serta sifatnya.
b. Jual beli sah tetapi terlarang
    Yang termasuk jual beli yang sah tetapi terlarang adalah sebagai berikut.
1.      Membeli barang untuk ditimbun agar dapat dijual dengan harga yang lebih mahal sedangkan  masyarakat sangat membutuhkan barang itu.
2.      Menjual barang untuk keperluan maksiat
3.      Menjualbelikan barang hasil curian ( menjadi penadah )
4.      Memberi barang yang sudah di beli orang lain yang masih dalam khiyar.
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَبِيعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ
Janganlah seseorang di antara kalian menjual di atas jualan saudaranya.” (HR. Bukhari no. 2139)


Share:

No comments:

Post a Comment

ADIT. Powered by Blogger.

Popular Posts

Flag Counter

Total Pageviews

contact Froms