Untuk memenuhi hidupnya, manusia
memerlukan orang lain. Seperti Pakaian yang kita pakai ini tidak mungkin kita
membuat kainya sendiri dan menjahit sendiri. Tentu ada hal - hal tertentu yang
tidak bisa kita lakukan sendiri. Dalam hal ini orang lain yang akan
mengerjakannya. begitu pula makanan yang kita makan, orang lain pula yang
menjual, membuatnya,menanamnya, dan sebagainya.
Pada Zaman dahulu nenek moyang kita
belum mengenal uang. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara saling
menukar barang dengan barang lainnya. Misalnya garam ditukar dengan hasil
hutan. Dizaman kita sekarang ini ada alat tukar yang sah untuk menukar barang.
Alat itu kita sebut Uang. Dengan uang kita dapat membeli barang yang kita sukai
dan butuhkan.
Dalam hal jual beli, ajaran islam
memeiliki aturan tersendiri. Jual beli ini diatur dalam Syari’at ( ajaran )
Islam dengan tujuan agar antara penjual dan pembeli saling memperoleh manfaat
serta tidak terjadi perselisihan atau ada yang di rugikan. Jual beli Dihalalkan ( Dibolehkan ) dalam islam dan harus dilakukan
atas dasar suka sama suka, tidak ada yang merasa dipaksa maupun di tipu
Dasar
dihalalkan jual beli adalah firman Allah dalam surat Al Baqarah Ayat 275 :
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ
إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ
بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ
وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا
سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ
هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya
:” Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.” ( Q.S. Al Baqarah; 275 ).
A. Ketentuan Jual Beli
Yang dimaksud dengan jual beli menurut islam
adalah Menukar suatu barang dengan
barang yang lain dengan cara tertentu. Dalam jual beli ada dua pihak yang terlibat, Yakni penjual dan Pembeli. Penjual merupakan orang yang menawarkan barang kepada orang lain agar
memperoleh keuntungan dari usahanya itu. Pembeli Mendapat barang yang dibutuhkannya, baik untuk keperluan dirinya
maupun keluarganya.
a. Rukun jual beli
Rukun jual beli adalah sesuatu yang harus dipenuhi dan harus ada pada
saat akad jual beli. jual beli sah apabila memenuhi syarat dan rukunya. Ruku
Jual beli adalah sebagai berikut. 1.Penjual
2.Pembeli
3.Barang yang dibeli
4.Uang sebagai alat tukar
5. Ijab kabul
Ijab adalah Perkataan
yang di ucapkan penjual dengan maksud
menjual sesuatu. Misalnya” Saya jual barang ini sekian “ Kabul ialah
perkatan yang di ucapkan pembeli dengan maksud membeli sesuatu. Misalnya “ Saya terima dengan harga sekian “
Dengan kata lain ijab Kabul ialah pernyataan serah terima anatara penjual dan
pembeli.
b.
Syarat Jual beli
Syarat
jual beli adalah Sesuatu yang harus dipenuhi dan harus ada sebelum melakukan jual beli. Adapun
Syarat jual beli adalah sebagai berikut.
1.
Penjual
dan pembeli berakal
2.
Penjual
dan pembeli melakukan proses jual beli atas kehendak dan kemauan sendiri ( suka
sama suka ) serta bukan karena
terpaksa.
3.
Penjual
dan pembeli sudah mengerti ( Mumayyiz ).
4.
Barang
yang diperjual belikan bukan barang
haram/ Najis
5.
Bentuk
dan jenis barang yang dijual di ketahui.
6.
Barang
yang dijual ada manfaatnya.
B.
Jual Beli Terlarang
Selain jual beli yang di perbolehkan,
ada juga jual beli yang di larang. Ada pun jenis jual beli yang dilarang agama
islam Adalah Jual beli yang merugikan dan menyakiti
pembeli atapun penjualnya. Jual beli
yang dilarang dapat digolongkan menjadi:
a.
Jual beli yang dilarang (Diharamkan )
Yang termasuk jual beli yang dilarang
sekaligus dharamkan adalah :
1. Membeli barang yang sedang ditawar oleh
orang lain,
2. Menjual belikan barang haram/najis
3. Menjual dengan penipuan atau paksaan
dan
4. Menjualbelikan barang yang belum jelas
zat, bentuk serta sifatnya.
b.
Jual beli sah tetapi terlarang
Yang
termasuk jual beli yang sah tetapi terlarang adalah sebagai berikut.
1.
Membeli
barang untuk ditimbun agar dapat dijual dengan harga yang lebih mahal sedangkan
masyarakat sangat membutuhkan barang
itu.
2.
Menjual
barang untuk keperluan maksiat
3.
Menjualbelikan
barang hasil curian ( menjadi penadah )
4.
Memberi
barang yang sudah di beli orang lain yang masih dalam khiyar.
Dari Ibnu
‘Umar, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَبِيعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ
أَخِيهِ
“Janganlah seseorang di antara kalian menjual di
atas jualan saudaranya.” (HR. Bukhari no. 2139)
No comments:
Post a Comment