Blog ini berisikan tentang perkembangan agama islam serta sejarah - sejara perkembang islam dan aturan - aturan yang ada di dalam islam serta Soal - soal Pelajaran PAI

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Hormat dan patuh terhadap guru




    Guru adalah  orang yang telah mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimana pun tingginya pangkatatau kedudukan seseorang ,dia adalah bekas seorang pelajar dan tetap berhutang budi kepadagurnya yang pernah yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Kedudukan guru adalah sejajar dengan kedudukan kedua orang tua. Karena jika orang tua dalah orang yang telah membesarkan kita dengan tenaga dan harta, maka guru adalah orang yang telah membesarkan kita dengan ilmu-ilmunya. Kita juga berkewajiban hormat dan berbakti kepada guru sebagaimana wajibnya berbakti kepada orang tua.
Amirul mukminin Ali bin abi talib pernah berkata sebagai berikut.


 "aku adalah hamba sahaya orang yang telah mengajarkan satu huruf, terserah padanya aku mau dijual, dimerdekakan ataupun tetap menjadi hambannya"

Syaikhaz-zarnuji dalam kitab ta’lim muta’allim menjelaskan tentang bagaimana cara seorang murid menghormati gurunya antara lain tidak boleh berjalan di depan gurunya ,tidak boleh duduk di kursi guru. Ilmu tidak kan dapat di peroleh secara sempurna kecuali dengan di iringi dengan sifat tawaduk murid terhadap gurunya, karena keridaan guru terhadap murid akan memebantu proses penyerapan ilmu. Tawaduk murid terhadap guru merupakan cermin ketinggian sifat mulia murid. Sifat tunduk kepada guru justrumerupakankemuliaandankehormatanbaginya
Dalam sebuah syair dikatakan sebgai berikut


ان المعلم والطبيب كلهما # لم ينصحان ادا هما لم يكرما

"Sesungguhnya Guru dan Dokter, keduanya tidak akan memberikan nasehat (menyembuhkan penyakit), apabila keduanya tidak dimuliakan (tidak ditercaya, tidak dihargai) oleh murid atau pasiennya"


Adapun sikap menghormati guru dapat kita tunjukan melalui perilaku-perilaku berikut.
  •        Apa bila bertemu mengucapkan salam dan mencium tangan guru sebagai bentuk ikraman (memuliakan)
  •        Apa bila diajak bicara memperhatikan
  •        Bersikap tawaduk (rendahhati ) dan tazalul (menhinakandiri) di hadapan guru
  •         Memperhatikan pelajaran yang di berikan dan melaksanakan nasehatnya
  •        Tidak menyakiti hati guru dengan perbuatan mau pun ucapan
  •         Tidak duduk di atas kursi guru
  •         Menghormati keluarga guru
Ada juga kisah yang begitu menghormati guru nyaitu kisah imam syafi’I sebagi berikut
Dikisahkan ,imam syafi’I yang sedang mengajar santri-santri di kelas, tiba-tiba di kejutkan kedatangan dengan seseorang berpakaiaan lusuh ,kumal, dan kotor. Seketika itu imam syafi’I mendekati dan memeluknya. Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka bertanya: “siapa dia wahai guru, sampai engkau memeluknya erat-erat .padahal ia kumuh, kotor, dan menjijikan ?” imam syafi,I menjawab : “ia guruku. Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bias menulis buku fiqh ini.”sungguh mulia akhlak imam syafi’I. ia menghormati semua guru-gurunya ,meskipun dari masyarakat biasa.
Share:

Hormat kepada orang tua dalam islam



Tidak dapat kita ingkari , bahwa keberadaan kita di alam dunia ini adalah berkat jasa kedua orang tua kita. selain itu, mereka telah membesarkan serta mendidik kita sehingga kita dewasa. Dalam islam hormay kepda orang tua adlaha akhlak terpuji yang hukumnya fardu ain bagi setiap anak. hormat kepada orang tua merupakan bagian dari perbuatan berbakti kepada mereka ( birrul walidain). Banyak ayat-ayat Al qur'an maupun hadis Rasulullah saw. yang berisi tenteng perintah hormat ke pada orang tua dan berbakti kepada orang tua . perintah Allah Swt. agar kita selalau hormat dan berbakti kepada orang tua di antaranya adalah ayat berikut:



۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ

الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا

                                                                       كَرِيمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.s. al-isra{17};23)

ayat ini merupakan petunjuk bagaiman kita seharusnya bersikap kepada kedua orang tua dalam posisi kita sebgai anak yang berbakti. pertama yang harus kita punya adalah tauhid yang kuat dan murni dengan tidak menyembah selain Allah. setelah itu kita harus berbuat ihsan atau berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik- baiknya . kita harus berkata lemmah lembut dan santun kepada mereka. tidak boleh  berkata kasar atau membentak meskipun dengan sekedar mengucapkan kata "ah" atau "huh" terlebih lagi jika  kedua irang tua telah sampai pada usia lanjut yang  membutuhkan perhatian lebih.
     kewajiban berprilaku ihsan  terhada orang tua ini beraku seumur hidup kita di dunia ini. meskipun kedua orang tua telah meninggal dunia, kita tetap di tuntut untuk menunjukan ke baktian kepada mereka. antara lain dengan selalu mendoakan mereka melaksanakan wasiat mereka, menyambung silahturahmi dengan sahabat dan kenalan mereka serta selalu menjunjung tinggi nama baik mereka.
     kerugian akan di peroleh seorang anak yang masih bisa menjumpai kedua orang tuanya di dunia dalam keadaan lengkap hingga berusia lanjut namun dia tidak mau berbakti kepada keduanya. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadis sebagai berikut

Hadits Muslim 4627

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ
Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka! lalu beliau ditanya; Siapakah yg celaka, ya Rasulullah?
Jawab Nabi : Barang Siapa yg mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dgn sebaik-baiknya)

  hadis diatas berisi sindiran Rasullullah saw. terhadap orang masih mempunyai tua lengkap namun masuk neraka. orang yang seperti ini menurut beliau adalah orang  yang sangat celaka dan merugi. Rasulullah mengatakan tiga kali.


      Tidak semua orang bisa menjadi beruntung yang bisa menemui kedua orang tua dalam keadaan lengkap. banyak juga yang sejakkecil tidak mengenal kedua orang tuanya karaena berbagai sebab. kemsempatan bertemu dengan kedua orang tua sebenarnya merupakan suatu peluang amal yang luar biasa mengingat begitu besarnya pahalanya bagi seorang anak yan gberbakti kepada orang tua nya . dan pahala yang paling besar bagi anaknya saleh berbakti adalah surga.
     Namun tidak semua anak berbakti, banyak juga anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya . anak-anak durhaka inilah yang disindir Rasulullah saw dalam hadis diatas. betapa kesempatan terbuka lebar bagi mereka untuk berbakti karena kedua orang tua masih ada . akan tetapi mereka menyia-nyiakannya dengan mendurhakai kedua orang tuany. Hal ini akan menjadi penyebab tergelincirnya mereka ke dalam neraka , betapa celakanya orang -orang seperti itu.

Adapun cara bebrbakti kepada orang tua , baik mereka masih hidup maupun sudah meninggal adalah sebagai berkut.
1. ketika orang tua masih ada di dunia
  • Bersikap sopan hormat terhadap keduanya
  • Berkata dengan halus dan menjauhi perkataan kasar
  • Merendahkan tubuh jika lewat di depan keduanya
  •  Selalu nmengikuti nasihat baik keduannya
  • Meringankan bebannya misalnya dengan membantu pekerjaan nya
  • Berusaha membahagiakan keduanya
2. ketika orang tua sudah tiada
  • Senantiasa berdoa bagi keduanya(jika keduanya muslim)
  • Melaksanakan wasiat mereka (apabila ada)
  • Meneruskan hubungan baik atau tali silahturahmi dengan sahabat atau kenalan mereka semasa hidupnya
  • Selalu menjaga nama baik mereka.
 


Share:
ADIT. Powered by Blogger.

Popular Posts

Flag Counter

Total Pageviews

contact Froms