Blog ini berisikan tentang perkembangan agama islam serta sejarah - sejara perkembang islam dan aturan - aturan yang ada di dalam islam serta Soal - soal Pelajaran PAI

Hormat dan patuh terhadap guru




    Guru adalah  orang yang telah mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimana pun tingginya pangkatatau kedudukan seseorang ,dia adalah bekas seorang pelajar dan tetap berhutang budi kepadagurnya yang pernah yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Kedudukan guru adalah sejajar dengan kedudukan kedua orang tua. Karena jika orang tua dalah orang yang telah membesarkan kita dengan tenaga dan harta, maka guru adalah orang yang telah membesarkan kita dengan ilmu-ilmunya. Kita juga berkewajiban hormat dan berbakti kepada guru sebagaimana wajibnya berbakti kepada orang tua.
Amirul mukminin Ali bin abi talib pernah berkata sebagai berikut.


 "aku adalah hamba sahaya orang yang telah mengajarkan satu huruf, terserah padanya aku mau dijual, dimerdekakan ataupun tetap menjadi hambannya"

Syaikhaz-zarnuji dalam kitab ta’lim muta’allim menjelaskan tentang bagaimana cara seorang murid menghormati gurunya antara lain tidak boleh berjalan di depan gurunya ,tidak boleh duduk di kursi guru. Ilmu tidak kan dapat di peroleh secara sempurna kecuali dengan di iringi dengan sifat tawaduk murid terhadap gurunya, karena keridaan guru terhadap murid akan memebantu proses penyerapan ilmu. Tawaduk murid terhadap guru merupakan cermin ketinggian sifat mulia murid. Sifat tunduk kepada guru justrumerupakankemuliaandankehormatanbaginya
Dalam sebuah syair dikatakan sebgai berikut


ان المعلم والطبيب كلهما # لم ينصحان ادا هما لم يكرما

"Sesungguhnya Guru dan Dokter, keduanya tidak akan memberikan nasehat (menyembuhkan penyakit), apabila keduanya tidak dimuliakan (tidak ditercaya, tidak dihargai) oleh murid atau pasiennya"


Adapun sikap menghormati guru dapat kita tunjukan melalui perilaku-perilaku berikut.
  •        Apa bila bertemu mengucapkan salam dan mencium tangan guru sebagai bentuk ikraman (memuliakan)
  •        Apa bila diajak bicara memperhatikan
  •        Bersikap tawaduk (rendahhati ) dan tazalul (menhinakandiri) di hadapan guru
  •         Memperhatikan pelajaran yang di berikan dan melaksanakan nasehatnya
  •        Tidak menyakiti hati guru dengan perbuatan mau pun ucapan
  •         Tidak duduk di atas kursi guru
  •         Menghormati keluarga guru
Ada juga kisah yang begitu menghormati guru nyaitu kisah imam syafi’I sebagi berikut
Dikisahkan ,imam syafi’I yang sedang mengajar santri-santri di kelas, tiba-tiba di kejutkan kedatangan dengan seseorang berpakaiaan lusuh ,kumal, dan kotor. Seketika itu imam syafi’I mendekati dan memeluknya. Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka bertanya: “siapa dia wahai guru, sampai engkau memeluknya erat-erat .padahal ia kumuh, kotor, dan menjijikan ?” imam syafi,I menjawab : “ia guruku. Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bias menulis buku fiqh ini.”sungguh mulia akhlak imam syafi’I. ia menghormati semua guru-gurunya ,meskipun dari masyarakat biasa.
Share:

No comments:

Post a Comment

ADIT. Powered by Blogger.

Popular Posts

Flag Counter

Total Pageviews

contact Froms