Guru adalah
orang yang
telah mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi
orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimana pun
tingginya pangkatatau kedudukan seseorang ,dia adalah bekas seorang pelajar dan tetap berhutang budi kepadagurnya
yang pernah yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Kedudukan guru
adalah sejajar dengan kedudukan kedua orang tua. Karena jika orang tua dalah orang
yang telah membesarkan kita dengan tenaga dan harta, maka guru adalah orang yang
telah membesarkan kita dengan ilmu-ilmunya. Kita
juga berkewajiban hormat dan berbakti kepada guru sebagaimana wajibnya berbakti kepada
orang tua.
Amirul mukminin Ali bin
abi talib pernah berkata sebagai berikut.
"aku adalah hamba sahaya orang yang telah mengajarkan satu huruf, terserah padanya aku mau dijual, dimerdekakan ataupun tetap menjadi hambannya"
Syaikhaz-zarnuji dalam kitab ta’lim muta’allim menjelaskan tentang bagaimana cara seorang murid menghormati gurunya antara lain tidak boleh berjalan
di depan gurunya ,tidak boleh duduk di kursi guru. Ilmu tidak kan dapat di
peroleh secara sempurna kecuali dengan di
iringi dengan sifat tawaduk murid terhadap gurunya, karena keridaan guru
terhadap murid akan memebantu proses penyerapan ilmu. Tawaduk murid terhadap guru
merupakan cermin ketinggian sifat mulia murid. Sifat tunduk kepada guru
justrumerupakankemuliaandankehormatanbaginya
Dalam sebuah syair dikatakan sebgai berikut
ان المعلم والطبيب كلهما # لم ينصحان ادا هما لم يكرما
"Sesungguhnya
Guru dan Dokter, keduanya tidak akan memberikan nasehat (menyembuhkan
penyakit), apabila keduanya tidak dimuliakan (tidak ditercaya, tidak dihargai)
oleh murid atau pasiennya"
Adapun sikap menghormati guru
dapat kita tunjukan melalui perilaku-perilaku berikut.
- Apa bila bertemu mengucapkan salam dan mencium tangan guru sebagai bentuk ikraman (memuliakan)
- Apa bila diajak bicara memperhatikan
- Bersikap tawaduk (rendahhati ) dan tazalul (menhinakandiri) di hadapan guru
- Memperhatikan pelajaran yang di berikan dan melaksanakan nasehatnya
- Tidak menyakiti hati guru dengan perbuatan mau pun ucapan
- Tidak duduk di atas kursi guru
- Menghormati keluarga guru
Ada juga kisah
yang begitu menghormati guru nyaitu kisah imam syafi’I sebagi berikut
Dikisahkan ,imam syafi’I yang
sedang mengajar santri-santri di kelas, tiba-tiba di
kejutkan kedatangan dengan seseorang berpakaiaan lusuh ,kumal, dan kotor. Seketika itu
imam syafi’I mendekati dan memeluknya. Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu.
Mereka bertanya: “siapa dia wahai guru, sampai engkau memeluknya erat-erat
.padahal ia kumuh, kotor, dan menjijikan ?” imam syafi,I menjawab : “ia guruku.
Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang
cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bias
menulis buku fiqh ini.”sungguh mulia akhlak imam syafi’I. ia menghormati semua
guru-gurunya ,meskipun dari masyarakat biasa.
No comments:
Post a Comment