Allah Subhanhu wa
Ta'ala berfirman :
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا، وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
"Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotori jiwanya". [asy Syams/91 : 9,10]
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا، وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
"Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotori jiwanya". [asy Syams/91 : 9,10]
Sifat - sifat tercela merupakan suatu
penyakit yan dapat menggerogoti dan merusak jiwa seseorang. SIfat - sifat itu
akan membawa kita kepada kehinaan dan kehancuran bagi setiap orang yang
memiliki sifat tersebut. Karena itu, kita harus mampu menghindarkan diri dari
sifat tercela yan akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dapat surat Asy -Syams Ayat 9- 10 Allah
Swt. mengingatkan kita siapa yang dapat mensucikan jiwa dengan melakukan hal - hal yang terpuji
adalah orang yang beruntung. Perbuatan itu misalnya saja adalah menepati janji
, jujur, dan dapat di percaya serta perbuatan
terpuji lainya, maka sesungguhnya dialah orang yang beruntung disayang
Allah, dan disenangi oleh sesame manusia. Begitu pula seballiknya barang siapa
yang mengotori jiwa dengan perbuatan - perbuatan yang , tercela, seperti ingkar
janji, dusta, khianat serta perbuatan tercela lainya. maka sesungguhnya ia
telah merugi. ia akan di benci Allah dan di jauhi oleh sesama manusia. jadi,
kita harus mampu menghindarkan diri dari perbuatan yang tercela.
Dibawah ini mari kita bahas sifat - sifat
tercela yang harus kita jauhkan . Apa saja yang termasuk sifat - sifat
tersebut? sifat itu antara lain ingkar janji, acuh tak acuh dan zalim.
A.
Ingkar Janji
Pernakah kamu menunggu orang lain yang berjanji
akan datang ke rumah ? Bagaimanakah perasaanmu bila yang kamu tunggu -tungu itu
ternyata tidak datang? Tentu kamu merasa kesal bukan? Memang benar perbuatan
yang paling mengesalkan dan membosankan adalah menunggu orang lain yang berjanji akan datang, tetapi orang tersebut tidak menepati janjinya. kita
orang yang beriman tidak panatas berbuat seperti itu karena hal itu membuat
oran lian kesal. Ingkar janji merupakan
perbuatan yang tercela, apabila kita tidak bis menepati janji maka sebaiknya
tidak usah berjanji. Ingkar janji termasuk salah satu sifat orang munafik. kita
sebagai orang yang beriman dilarang memiliki sifat munafik tersebut. Adapun
ciri - ciri orang munafik itu ada tiga Yaitu dusta, ingkar janji dan khianat.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw yang menyatakan:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ،
وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya :Tanda orang munafik itu tiga apabila ia
berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati
(Mutafaq’alaih)
Bagaimanakah keadaan/kehidupan manusia
apabila tiga cirri - cirri orang munafik hadir di tengah - tengah kehidupan
masyarakat ? kekacaaun dan saling tidak mempercayai akan timbul di tengah -
tengah kehidupan masyarakat mengingat akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan
orang yang bersifat munafik sangat merugikan masyarakat, maka Allah Swt.
menempatkan orang munafik di dalam neraka yang paling bawah. Hal itu sesuai
dengan firman Allah Swt. yang menjanjikan :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ
الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Artinya : Sesungguhnya orang-orang munafik itu
(ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. ( Q.S. An- Nisa
: 145)
Jauhi sifat ingkar janji, Karena kita akan
memperoleh beberapa kerugian yang tidak kita inginkan yaitu:
- Merugikan diri sendiri
- Tidak disukai teman / orang lain
- Mendapat
malu, karena dicemoohkan orang lain
- Mendapat
murka Allah.
B. Acuh
Tak Acuh
لا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya :“Salah seorang di antara kalian tidaklah
beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Kenapa di dunia ini ada orang kaya dan ada
orang miskin? Kaya dan miskin itu
merupakan cobaan bagi kita sebagai orang
yang beriman. Kekayaan yang kita
miliki semua adalah anugrah Allah. Si
kaya diuji apakah ia bersyukur Kepada-Nya atau tidak seta si miskin di uji
apakah ia sabar dalam kemiskinannya atau tidak.
Di Indonesia, pemerintah telah menggalakkan
kepada golongan Masyarakat yang
berkecukupan harta agar peduli terhadap nasib saudarnya yang masih di bawah
garis kemiskinan. Adanya peringatan “ Hari Kesetiakawanan Sosial Nasiaonal” (
HKSN ) yang di adakan setiap tahun merupakan bukti kepedulian pemerintah Indonesia
terhdap Rakyatnya yang belum
bernasib baik. Pemerintah juga mengajak golongan masyarakat yang kaya untuk ikut serta mensukseskan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional dengan
memberikan sebagai harta yang mereka miliki untuk mereka sumbngkan. Sumbangan
ini selanjutnya akan di slaurkan kepada saudara - saudara kita yang memerlukan
dan kurang baik nasibnya.
Acuh tak acuh merupakan sifat yang tercela.
Yang termasuk sikap acuh tak acuh misalnya adalah masa bodo terhadap
penderitaan tetangga, tidak mau membantu orang lain yang terkena musibah, atau
tidak mau tahu terhadap lingkungan yang kotor, dan hanya mementingkan
kepentingan diri sendiri . kita orang yang beriman tidak boleh memiliki sikap
-sikap tersebut. Orang beriman selalu peduli terhadap nasib saudara dan
lingkungan kita.
Rasulullah Saw menyatakan bahwa:
مَن
لَمْ يهتَمَّ بأمرِ المُسلِمينَ فليس منهم
Aritnya :“barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia bukan golongan mereka”(H.R. Tabrani )
Aritnya :“barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia bukan golongan mereka”(H.R. Tabrani )
Hadis tersebut diatas menjelaskan kepada
kita umat islam, agar peduli terhadap nasib dan urusan sesama orang islam
lainya. Sehingga, bila ada orang islam yang kesulitan, maka orang islam yang
lainya harus menolong dan meringankan kesulitan yang mereka hadapi. Dengan
demikian “ Ukhuwah Islamiyah” (
Persauadaraan antaraumat Islam ) Yang kita dambakan akan tumbuh subur dan
semarak di tengah - tengah kehidupan umat Islam.
C. Zalim
Zalim termasuk sifat tercela yang harus
kita jauhi. Zalim berarti menganiaya diri sendiri atau berbuat aniaya terhadap
orang lain. Menganiaya diri dapat
terjadi bila kita melanggar larangan- larangan ajaran islam atau meninggalkan
perintah - perintah-Nya. Perbuatan aniaya kepada orang lain dapat terjadi bila
kita melakukan hal - hal yang dapat merugikan orang lain. sifat zalim itu
berkebalikan dengan sifat adil.
orang yang beriman dilarang berbuat zalim
atau membiarkan orang lain dianiaya. Ajaran Islam memerintahkan umat nya agar
selalu berusaha menciptkan suasana sehat, aman dan tentram dalam kehidupan
masyrakat yang di landasi.”Kasih saying dalam persaudaraan sesama umat Islam”.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Rasulullah Saw:
Seseorang Muslim itu menjadi
saudara muslim lainya, karena itu tidak dibolehkan seorang muslim menganiaya
saudaranya, juga tidak boleh seorang muslim
membiarkan saudarnya dianiaya orang lain (Mutafaq’alaih )
Dalam hadis tersebut diatas dinyatakan
bahwa orang Islam satu sama lainya dipandang sebagai saudara , karena itu satu
sama lainnya tidak boleh menganiaya dan tidak boleh bersikap membiarkan
saudaranya dalam penderita. Orang Islam Wajib menolong saudarnya yang sedang
menderita.
Selain di larang berbuat Zalim atau
membiarkan saudara kita di zalimin, kita juga tidak boleh bergaul dengan orang
yang berbuat zalim. Kenapa kita juga dikhawatirkan akan ikut terjerumus dalam
perbutan zalim. Untuk itu carilah teman yang baik budi serta akhlaknya . Allah
Swt. Sendiri telah mengingatkan kita dalam firmny-Nya :
وَلَا
تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ
اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ
ثُمَّ
لَا تُنْصَرُونَ
Artinya : Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim
yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai
seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi
pertolongan.
(Q.S. Hud: 113)
No comments:
Post a Comment