Pernahkah
kamu berfikir kenapa di dunia ini ada yang dan ada yang mati ada laki - laki
dan
perempuan, ada yang senang, bahagia dan ada yang sedih, menderita ada yang
kulit hitam dan ada yang kulit putih? semua keadaan itu adalah kehendak dan
ketentuan Allah terhadap makhluk-nya. Tidak
ada seseorangpun yang mampu mengubah dan menghalangi kehendak-nya.
Masih ingatkah kamu akan rukun Iman
? Percaya Kepada Qada dan Qadar Merupakan rukun iman yang terakhir, yang harus
kita yakini adanya. Hal itu perlu kita sadari agar dalam hidup ini tidak
terlalu kecewa apabila apa yang kita inginkan dan cita - citakan tidak
tercapai. Begitu pula Sebaliknya kita tidak akan terlalu bangga atau menyombongkan
diri apabila apa yang kita inginkan dan cita - citakan tercapai. Semua yang terjadi adalah kehendak dan qada /
qadar Allah Swt. Meskipun demikian, Kita harus berusaha semaksimal mungkin
untuk mencapi apa yang kita cita - citakan.
Dengan meyakini adanya qada dan qadar,
kita akan mendapatkan ketenangan jiwa dan kebahagiaan hidup, bagaimanapun
keadaan kita. Contohnya adalah apabila kita miskin, kita berkata dalah hati “
Allah member cobaan kepadaku, apakah aku sabar atau tidak?” Sambil terus
berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan kita. Apabila kita kaya, kita
berkata dalam hati, “ Allah member cobaan kepadaku, apakah aku bersyukur dan
berterimakasih kepada-nya atau tidak”? Dengan demikian, jiwa dan hidup kita
akan mengalami ketenangan serta kebahagiaan. Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah
berfirman yang artinya, “ barang siapa
yang tidak sabar menerima cobaan-ku, tidak bersyukur atas segala
nikamat-ku dan tidak rela atas segala ketentuan qada dan qadar-ku maka
hendaklah dia keluar dari bumi dan langi-ku serta silakan mencari tuhan selain
aku “ (H.R. Tabrani)
A. Pengetian Qada Dan Qadar
Ketika tidak mengetahui apa yanag
akan terjadi pada diri kita, seperti
kapan kita akan meninggal duni, kapan kita akan sakit dimana kita kan tinggal
serpa apa yang kan terjadi besok. Semua itu merupakan kehendak Allah, Tuhan
pemilik Alam Raya ini. Hanya Dia lah yang mengetahui, karena DIa-lah yang menetapkan segala sesuatu seperti batas umur
kita, kapan kita sakit, di mana kita tinggal, serta apa yang kan terjadi pada
kita besok. lalu apakah yang dimaksud dengan qada dan qadar?
Qada dan Qadar Adalah : Ketetapan atau ketentuan Allah pada
Zaman azali terhadapa Makhluk-nya. Zaman Azali adalah Zaman sebelum Allah
menciptakan makhluk-nya.
Firman
Allah SWT:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا
كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya: Dan Tuhanmu
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada
pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia). (Q.S.
Al Qashash : 68 )
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
(Q.S Al Qamar : 49 )
Dari ayat
- ayat tersebut jelaslah bahwa Allah Swt. Telah menetukan apa - apa yang
dikehendaki-nya. Kita tidak dapat memilih sesuka hati. Kita harus berusaha.
berhasil atau tidaknya usaha itu Allah - lah yang menentukannya. Tidak Sedikit
orang yang berusaha, seperti berdagang dan menurut perhitungannya ia akan
mendapat laba yang cukup banyak, tetapi diluar perhitungannya ternyata ia Rugi.
Begitu Pula Seseorang petani yang menanam padi di sawah. ia dengan susah payah
setiap hari pergi kesawah unutk merawat, mencabuti rumput yang ada di
sekitar padi tersebut, dan member pupuk
agar padi tumbuh subur. Setelah dua
bulan ia memelihara dengan baik, padi tumbuh subur, besar dan menghijau Namun,
tiba -tiba dating serangan wereng dan hama laninya. Akibatnya tanaman padi
menjadi rusak dan mati. Menghadapi kenyataan pahit tersebut kita harus sadar
bahwa manusia dapat merencanakan segala sesuatu tetapu Allah jualah yang
menentukan.
Qada dan Qadar Sering disebut dengan takdir atau nasib. Perbedaan Qada dan Qadar Adalah qada itu ketentuan Allah yang belum terjadi.
sedangkan Qadar itu kentuan Allah yang
telah terjadi pada mkhluk-Nya. (Manusia tidak mengetahui kapan ia akan meninggal dunia, itu namanya Qada.) (Ketika manusia itu meninggal itu namanya Qadar. Dengan kata lain, qadar dapat diketahui bila telah terjadi.)
B.
Ketentuan Baik dan Buruk dari Allah
Firman
Allah Swt :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي
أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى
اللَّهِ يَسِيرٌ
Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( Q.S. Al Hadid : 22).
Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( Q.S. Al Hadid : 22).
Dalam mengahadapi
ketentuan Allah yang buruk, seperti mendpat musibah atau bencana kita haus sabar,
tawakal, dan ikhlas serta senantiasa berdoa agar diberi kekuatan untuk
menghadapinya. Putus asa dan berkeluh kesah adalah perbuatan dosa yang harus
kita jauhi, sebab apa pun yang terjadi pada diri kita adalah ujian dari Allah.
Firman
Allah Swt :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun, (
Q.S. Al Mulk: 2 )
Mengingat ketentuan baik buruk itu tidak kita
ketahui maka kewajiban kita adalah berusaha sekuat tenaga dan berdoa agar
tercapai apa yang kita usahakan. Siapa yang ingin pandai, ia harus belajar
dengan tekun dan rajin. Siapa yang ingin sembuh sakitnya, ia barus berobat dan
siapa yang ingin bias membaca Al - Quran ia harus mengaji. Dalam hal ini ada sebab
akibat dari usaha kita. pandai sebab rajin belajar, kita bodoh sebab malas
belajar, kita memperoleh rezeki sebab bekerja dan lainya sebagainya.
Firman
Allah Swt :
إِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَاءَ
وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ
كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Artnya i: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. ( Q.S. Al Isra :7)
كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Artnya i: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. ( Q.S. Al Isra :7)
Adapun hikmah yang terkandung dalam iman kepada Qada dan Qadar antara lain :
- Tertanam rasa keagungan Allah Tuhan pencipta Alam ;
- . Menumbuhkan daya juang untuk mendapatkan hal - hal berguna ;
- . Menghilangkan sikap yang tidak baik, seperti putus asa, keluh kesah, dan menyobongkan diri
- . Membutuhkan ketentuan hati dan jiwa dalam hidup ini dan takwakal.
No comments:
Post a Comment