Blog ini berisikan tentang perkembangan agama islam serta sejarah - sejara perkembang islam dan aturan - aturan yang ada di dalam islam serta Soal - soal Pelajaran PAI


SIFAT - SIFAT TERPUJI


أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

ARTINYA: “ Orang mukmin yang paling sempurna imanya adalah yang paling baik akhlaknya”
                  ( H.R.Turmuzi)
            Tentu kamu sering mendengar radio, membaca surat kabar, atau melihat berita melalui televise tentang tingkah laku manusia yang bermacam - macam Tingkah laku tersebut ada yang terpuji dan ada pula yang tidak terpuji.
          Pada dasarnya manusia memiliki dua sifat yang dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku mereka dalam hidup bermasyarakat. Dua sifat itu adala:
a)      Sifat terpuji ( mahmudah )
b)      Sifat tercela ( Mazmumah)

            Sifat terpuji sering disebut dengan “akhlakul karimah” artinya budi pekerti yang mulia. Budi pekerti yang mulia ini diantaranya adalah  memperbanyak amal saleh dan selalu ingat kepada Allah. Selain itu kita harus menyadari bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan dilihat oleh-nya serta di catat oleh malaikat Rakib dan Atid. Sifat terpuji ini harus kita bina sejak kecil samapai kita meninggal nanti. 
            Sebagai umat islam, Allah memerintah kita agar bertingkah laku bersifat terpuji dalam kehidupan sehari - hari seperti yang telah Nabi Muhammad Saw.
 Beberapa contoh sifat -sifat terpuji itu adalah :
a)      Menepati janji
b)      suka bertrimakasih
c)       bertanggung jawab
d)      bersikap ramah

 A. MENEPATI JANJI

      Selalu menepati janji merupakan salah satu sifat terpuji. mengapa? Janji dapat kita anggap sebagai hutang. Jadi kalau kita telah berjanji pada seseorang berarti kita telah berhutang pada orang tersebut. untuk itu sebagai orang yang berhutang kita mesti membayarnya. Orang yang selalu membayar hutang - hutangnya atau selalu menepati janji adalah orang yang terpuji. Jadi, janji pun harus kita bayar.
     Bagai manakah kita membayar janji? Membayar janji  adalah dengan menepatinya. Setiap orang tidak akan suka pada kepada orang lain yang suka berjanji tetapi ia tidak menepati.
     Tidak menepati janji adalah salah satu orang munafik yang harus kita jauhi. Perbuatan ingkar janji dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Ingkar janji sama dengan berbohong. Untuk itu agar  tidak disebut sebagai pembohong, kita mesti menepati janji. karnajanji pun akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.
وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۚ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا
Artinya :Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.
 (Q.S. Al - Isra’: 34 )
      Perlu pula diingat bahwa pada saat kita berjanji ucapkanlah
dan kita harus berusaha semampunya untuk menepatinya. Apalah artinya janji bila tidak kita tepati. Bila demikian halnya, kita sama saja dengan berbohong pada seseorang.
      Kenapa ketika berjanji kita dilarang mengatakan besok janji itu pasti akan kita kerjakan? Karena sebagai manusia kita tidak bias memastikan apa yang akan terjadi besok. Apakah kita masih hidup atau  tidak besok hari, kita tidak mengetahuinya.Tidak ada manusia yang mengetahui kapan ajalnya tiba. Selain itu, sebagai manusia biasa kita mempunyai sifat lupa atau khilaf. itulah sebabnya dalam ajaran agama islam kita diajarkan agar mengucapkan “ insya Allah “ bila terjadi karena kehendak Allah.
       Larangan mengatakan sesuatu janji kecuali dengan mengucapkan kalimat “ Insya Allah “ adalah sesuai dengan firman Allah Swt. yang menyatakan:
(٢٤)وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا (٢٣)لَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا
Artinya: Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".
( Q.S. Al Kahfi; 23 -24 ).

B. SUKA BERTRIMAKASIH

         Sebagai Manusia biasa, kita pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Tidak mungkin kita bias hidup tanpa bantuan orang lain. Lihatlah anak - anak yang baru lahir! Apa jadinya kalau mereka tidak dibantu dan di tolong oleh orang lain ? Pasti mereka tidak bias tumbuh dengan wajar. Jadi sebenarnya kita adalah makhluk tak berdaya yang selalu memerlukan bantuan dari pihak lain. Mengingat ketidak berdayaan kita itu, maka setiap kita mendapat bantuan dari orang lain selayaknyalah bila kita ucapkan terima kasih . Suka bertrimakasih merupakan sifat terpuji.
            Kepada siapakah kita harus bertrimakasih atas pertolongan yang telah mereka berikan kepada kita?
Siapakah orang yang paling banyak memberikan bantuan Kepada kita ? tentu mereka adalah orang tua kita. Mereka telah banyak memberikan pertolongan kepada kita. Merekalah yang telah berjasa pada kita. jasa mereka berdua tidak mungkin dapat dibalas oleh anak- anaknya. karena itu sebagai anak - anak mereka, kita berkewajiban untuk bertrimakasih untuk bertrimakasih kita harus berterimakasih pada orang tua kita. Hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukan terima kasih kita misalnya menuruti semua nasihatnya. melakukan hal - hal yang menyenangkan dan meninggalkan hal - hal yang menyedihkan  hati mereka. Selain itu, kita ucaokan terimakasih pula kepada para bapak dan ibu guru yang trlah membimbing, mengajar  dan mendidik kita . Bapak dan ibu gurulah yang memberikan kita berbagai ilmu pengetahuan dan mengajarkan akhlak yang baik sehingga kita bias seperti sekarang ini. Dari merekalah kita dapat menjadi manusia yang pintar dan mampu hidup bermasyarakat.
         Begitu pula kepada setiap orang yang telah member bantuan, pertolongan dan jasa kepada kita. orang yang beriman tidak lupa mengucapkan terimakasih kepda mereka. Serta yang paling pokok, bertrimakasihlah. atau bersyukur kepada Allah ang telah banyak memberikan nikmat kepada kita. Tanpa kuasa Allah, kita tidak mungkin mampu menikmati kehidupan di muka bumi ini. dan dengan bersyukur kepada Allah pada dasarnya kita  bersyukur untuk diri sendiri. hal  ini sesuai dengan firman Allah Swt.
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".(Q.S. Luqman:12).

C. TANGGUNG JAWAB

Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna. Selain bentuk tubuhnya yang indah, juga dilengkapi dengan akal pikiran dan perasaan. Dengan akal pikiran, kita dapat memikirakn apa yang  hendak kita lakukan. Dengan perasaan kita dapat merasakan enak tidaknya hasil dari suatu perbuatan yang kita lakukan.
        Oleh karena itu setiap kita hendak melakukan suatu perbuatan hendaknya dipikirkan dan dipertimbangkan lebih dahulu.
 Sikap bertanggung jawab terhadap apa yang kita perbuat termasuk sikap yang terpuji. Bagaimana kah sikap seseorang agar dapat dikatakan sebagai orang yang bertanggung jawab? Seorang murid dapat dikatakan bertangung jawab bila dia belajar dengan baik. seorang ayah dapat dikatakan bertangung jawab terhadap keluarganya bila dia bekerja untuk memnuhi kebutuhan hidup keluarganya. Seorang pemimpin dapat dikatakan bertanggung jawab bila dia mampu berlaku adil terhadap bawahnya. Sebagai umat islam, kita bertanggung jawab terhadap semua perbuatan atau ucapan yang kita lakukan di dunia ini. Berjiwa pengecut dilarang agama islam. berani berbuat harus berani bertanggung jawab. bukan seperti pepatah.
Lempar batu sebunyi tangan” maksudnya” berani berbuat tetapi tidak berani menanggung resikonya.

D. RAMAH

         Allah Swt. menciptakan manusia dengan berbeda  bangsa, berbahasa, warna kulit, dan iklim tempat tinggal. Namun demikian, bukan berarti diantara bangsa - bangsa tersebut ada bangsa yang lebih baik dari bangsa lainya. semua bangsa manusia adalah keturunan Nabi Adam as, jadi, tidak pantas kalu ada manusia yang merasa lebih baik dari yang lainya.
         Apa yang ada pada diri kita seperti harta benda atau pangkat merupakan amanat Allah Swt. Yang bersifat sementara bukanlah untuk kita bangga - banggakan dengan meremehkan orang lain. Perlu kita sadari karena sesungguhnya semua yang kita miliki atau yang ada pada kita saat ini pada sesungguhnya semua yang kita miliki kita akan bersikap sombong atau ramah kepda orang lain yang berbeda dari kita. Dalam hal ini sikap ramah adalah perbuatan yang terpuji.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
 Artinya :Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. ( Q.S. Luqman; 18 )


Share:

No comments:

Post a Comment

ADIT. Powered by Blogger.

Popular Posts

Flag Counter

Total Pageviews

contact Froms