وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ
أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ
فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Terjemah Arti: Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya
ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
( Q.S. Luqman : 12 )
( Q.S. Luqman : 12 )
Syukur
artinya Terima kasih. Nikmat adalah pemberian / anugrah Allah yang menyenangkan.
Syukur nikmat berarti berterima kasih kepada Allah atas anugrah-Nya yang
menyenangkan. Kebalikan atau lawan dari Syukur nikmat adalah Kufur nikmat. Kufur nikmat berarti ingkar atau tidak mau berterimakasih atas anugerah Allah yang
menyenangkan. Kebalikan dari nikmat adalah Musibah. Musibah adalah pemberian atau anugrah Allah yang tidak
menyenangkan.
Syukur Nikmat pada hakekatnya tidak hanya
mengucapkan terima kasih atau mengucapkan” Alhamdulillah “ tetapi masih harus
di iringi dengan perbuatan nyata yang sesuai dengan ucapanya.
Nikmat
yang telah Allah anugerahkan kepada kita tidaklah terhitung jumlahnya. Tidak
mungkin kita dapat menghitung nikmat Allah tersebut satu - persatu. Anugrah itu
tidak dapat kita nilai dengan uang dan harta benda.Hal ini sesuai dengan Firman
Allah Swt :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ
لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu
tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
(Q.S. An Nahl : 18
)
Dari sekian banyak anugrah Allah tersebut ada
yang bersifat menyenangkan dan ada juga yang bersifat tidak menyenangkan. Bila
kebetulan kita mendapat anugrah yang bersifat menyenangkan, maka kita harus
mensyukurinya. Namun,Bila anugrah itu tidak menyenangkan,maka kita pun harus
sabar dan tabah. Kita harus tetap taat beribadah dengan melakukan perintah -
perintah Allah serta menjauhi semua larangan-Nya.
Allah pasti akan menambah nikmat-Nya , apabila kita mensyukuri
nikmat-Nya. Sebaliknya dia akan menimpah kan azab ( siksa ) yang sangat pedih
kepada siapapun yang tidak mensyukuri anugrah-Nya dalam hal ini , Allah Swt.
telah berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih". ( Q.S
Ibrahim : 7 )
Marilah kita perhatikan! Alangkah Maha Kuasanya
Allah Swt. Dia menciptakan manusia, makhluk-Nya yang paling sempurna dan paling
baik rupa dan bentuknya. Bandingkan dengan mahkluk-Nya yang lain seperti hewan!
Amatilah setiap anggota tubuh hewan dan tubuh kita ini ! Allah menciptakan
anggota tubuh kita secara sempurna. Semuanya tidak ada yang sia - sia. Misalnya
mata untuk melihat, hidung untuk mencium bau - bauan, gigi untuk mengunyah,
telinga untuk mendengar, tangan untuk memberi dan menerima, kaki untuk
berjalan, serta anggota tubuh lainnya dengan kegunaan yang lain pula. Manusia
merupakan makhluk Allah yang paling baik dan sempurna. Ia berjalan dengan tegak,
makan dan minum dengan menggunakan tangan, manusia mengenakan pakaian dan
berpikir dengan akalnya. Hal ini berlainan bila kita bandingkan dengan hewan
itu semua. Itu semua merupakan bukti bahwa dia adalah mahkluk Allah yang paling
sempurna. Allah Swt sendiri telah berfirman :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ
فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya : “sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
(Q.S.At Tin Ayat 4 )
B.)
Nikmat Rohani
Pada diri manusia ada dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Kedua unsur itu tidak bisa di pisahkan dari diri manusia. jika di pisahkan unsur
yang satu dengan unsure yang lainnya, maka manusia tidak berfungsi sebagai mana
mestinya. Apa namanya bila manusia tidak memiliki rohani? manusia yang demikian
itu adalah manusia yang telah meninggal dunia. Allah Swt. telah menganugrahi
kita dengan nikmat rohani, yaitu nikmat memiliki akal pikiran, perasaan, dan kemauan.
C.
) Nikmat Rezeki
Setiap mahkluk yang hidup di atas bumi ini
pasti Allah telah mempersiapkan Rezeki-Nya. Lebih - lebih manusia yang di beri
akal pikiran, asal saja ia mau bekerja dan berusaha. Allah akan member rezeki
pada manusia sebagaimana janji Allah dalam Al - Quran yang benar adanya.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ
رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
( Q.S. Hud : 6 )
Fiman Allah Swt.
وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا
اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Artinya: Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
( Q.S. Al Ankabut : 60 )
Allah Swt. tentu tidak akan member rezeki
kepada kita jika kita tidak mau berusaha atau bekerja. Oleh karena rezeki tidak
akan datang sendiri tetapi harus kita cari.
Kita dapat memanfaat kan tubuh kita seperti bekerja di sawah , di pabrik, atau di
kantor. kita di beri akal pikiran agar kita gunakan untuk mendapat rezeki.
Caranya kita berkarya seperti membuat tahu/ tempe, menjahit pakaian, membuat
alat - alat pertanian dan hasil karya lainya.
Agama islam member tuntunan
kepada umatnya agar dalam mencari rezeki dengan cara - cara yang baik dan
menggunakan rezeki yang di peroleh untuk hal - hal yang baik pula. Bagaimana
cara kita mencari Rezeki yang baik itu ? tentu
yang sesuai pula dengan tuntunan agama Islam, seperti memakan makanan
yang halal, bersedekah kepada orang miskin, tidak untuk berfoya - foya. Salah
satu petunjuk dari Allah Swt. menyatakan :
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ
اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
(
Q.S. An Nahl : 114 )
Ayat tersebut di atas memerintahkan umat islam supaya
memakan makanan yang halal, yaitu
makanan yang diperbolehkan oleh agama untuk di makan dan memakan makanan yang
baik menurut ilmu kesehatan seperti berigizi.
- Ada beberapa pedoman bagi umat islam dalam mencari rezeki, antara lain :
- Tidak melupakan berdoa Kepada Allah
- Carilah rezeki dengan cara yang halal
- Tidak mengenal putus asa jika rezeki itu belum kita peroleh
- Jangan sombong jika memperoleh Rezeki terutama bila rezekinya banyak
- Gunakan rezeki dengan baik sebagai rasa syukur kepada Allah
As stated by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason women in this country get to live 10 years more and weigh on average 19 KG less than we do.
ReplyDelete(Just so you know, it has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING around "HOW" they are eating.)
BTW, I said "HOW", and not "WHAT"...
Click this link to find out if this short test can help you unlock your true weight loss potential