Adab, Manfaat dan Gemar Silaturahmi

A. Adab Silaturahmi

      Dalam melakukan silaturahmi, kita perlu mengingat tata cara bersilaturahmi berikut ini.

    1.  Memperhatikan Waktu Silaturahmi

Apakah orang yang kita datangi memiliki waktu luang atau tidak. Jangan datang di waktu orang yang bersangkutan sedang sibuk atau sedang istirahat, misalnya sesudah zuhur

    2. Mengucap Salam

Jangan masuk sebelum memberi salam. Masuklah bila kita sudah dipersilahkan masuk. Setelah berada di dalam rumah, duduklah kalau sudah dipersilakan duduk. Apabila setelah mengucapkan salam tiga kali tidak ada jawaban maka kita tidak masuk ke rumah itu. Lebih baik kita pulang

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ.

Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
( Q.S. An-Nur : 27 ).

     3. Tanyakanlah terlebih dahulu kesehatan dirinya dan keluarga

Ketika kita bersilaturahmi pertama-tama tanyakan dulu kesehatan orang yang kita kunjungi dan keluarganya. Setelah itu, barulah kita boleh menanyakan atau membicarakan hal yang diperlukan.

    4. Silaturahmi tidak harus dengan mengunjungi rumah

Apabila kita tidak bisa datang ke rumah seseorang karena sesuatu dan lain hal, silaturahmi dapat dilakukan dengan mengirim surat menggunakan telepon, atau alat komunikasi yang lain.

B. Manfaat Silahturahmi

Silaturahmi memiliki manfaat yang besar dan banyak. kita dapat merasakan dalam kehidupan sehari - hari anatara lain.

    1. Silaturahmi dapat menumbuhkan kasih sayang antara seseorang dengan orang lain.

Dengan rasa kasih sayang, hidup kita akan semakin tenang. Tentram dan sejahtera lahir dan batin. kita merasa bahwa semua merupakan anggota badan dari satu tubuh. Kita ikut merasakan suka dan duka orang lain, seperti hadis Rasullulah saw yang artinya: " Kamu akan melihat orang - orang mukmim itu dalam kasih sayang, cinta, belas kasih, dan tenggang rasa di antara mereka. Mereka adalah seperti satu tubuh. Bila satu anggota tubuh itu merasa sakit maka rasa sakit itu akan dirasakan oleh anggota tubuh lainnya yang menyebabkan tidak dapat tidur dan merasa demam." ( HR.Bukhari )

    2. Dengan silaturahmi, kita dapat memperbanyak saudara

Dengan sering bersilaturahmi, kita dapat menjalin persaudaraan. Saudara dalam hal ini tidak memandang keturunan, etnis, suku bangsa, agama, atau negara.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ

ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Terjemah Arti: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(Q.S. Al- Hujurat: 13 )

C. Gemar Bersilaturahmi

Beberapa alasan mengapa kita harus gemar bersilaturahmi, antara lain.

    1. Silaturahmi dapat memperkuat persatuan dan kesatuan

Dengan bersilaturahmi akan mengokohkan persatuan dan kesatuan umat. Karena dengan bersilaturahmi dalam persaudaraan, persahabatan, dan persatuan umat, akan saling tumbuh kasih sayang di antara sesama.

    2. Silaturahmi dapat memperluas rezeki dan menambah umur.

Dengan bersilaturahmi, kita akan berjumpa dengan orang - orang yang berbeda. Kita juga akan memliki banyak teman. Dengan begitu silaturahmi akan dapat membuat kita merasa gembira dan hidup kita menjadi lebih berwarna. Manfaat lainnya Insya Allah, kita akan berumur panjang karena hati kita merasa bahagia dan bergembira memiliki banyak teman. Rasulullah saw bersabda yang artinya : " Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan di panjangkan umurnya maka bersilaturahmilah". ( HR. Bukhari )